Sabtu, 05 Mei 2012

Tutorial Linux Debian DNS Server

1. DNS Server




Domain Name System adalah suatu metode untuk meng-konversikan Ip Address numerik suatu komputer ke dalam suatu nama domain alphabetic, ataupun sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam mengingat computer tersebut.
Misalnya, server Debian memiliki alamat Ip Address sekian, namun pada umumnya, orang tidak akan mudah
mengingat alamat Ip dalam bentuk numerik tersebut. Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman situs
dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama Domain-nya www.smkkom.sch.id, tanpa mengingat Ip
Address dari computer tersebut.

1.1. Installasi
Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah salah satu aplikasi linux yang sangat populer sebagai DNS
Server, dan hampir semua distro linux menggunakanya. Selain itu, dalam konfigurasinya pun cukup mudah
dimengerti, khususnya bagi pemula awal.

debian-server:/home/tico# apt-get install bind9

1.2. Konfigurasi

Berikut file-file penting yang akan kita konfigurasi dalam DNS Server;
a. /etc/bind/named.conf
b. file forward
c. file reverse
d. /etc/resolv.conf

1.2.1. Membuat Zone Domain
Bagian ini adalah yang terpenting, dimana kita akan menentukan nama untuk Domain dari server Debian kita nantinya.
Edit dan tambahkan konfigurasi untuk forward dan reverse, pada file named.conf atau bisa juga pada file
named.conf.local. Kemudian tambahkan script di bawah ini.

debian-server:/home/tico#nano /etc/bind/named.conf
#. . .
zone "smkkomp.sch.id" { //Zone Domain anda
type master;
file "db.smk"; //lokasi file FORWARD, default di /var/cache/bind/
};
zone "192.in-addr.arpa" { //1 blok ip paling depan
type master;
file "db.192"; //lokasi file REVERSE, default di /var/cache/bind/
};
include "/etc/bind/named.conf.local"; //membuat file named.conf.local di process

1.2.2. File Forward

Forward berfungsi untuk konversi dari DNS ke Ip Address. Misalnya ketika kita ketik www.smkkom.sch.id melalui Web
Browser, maka akan muncul website dari server Debian.
Buat file konfigurasi untuk file forward dari DNS tersebut. Karna konfigurasinya cukup banyak, kita tinggal copykan
saja file default yang sudah ada.

debian-server:/home/tico#nano /etc/bind/
debian-server:/etc/bind#cp db.local /var/cache/bind/db.smk
debian-server:/etc/bind#nano /var/cache/bind/db.smk

$TTL 604800
@ IN SOA smkkom.sch.id. root.smkkom.sch.id. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;

@            IN           NS smkkom.sch.id.    ;tambahkan “titik” di akhir domain
@             IN           A            192.168.10.1
www       IN           A             192.168.10.1
ftp          IN           A             192.168.10.1
mail        IN           A             192.168.10.1

1.2.3. File Reverse

Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita mengetikan Ip Address http://192.168.10.1
pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke alamat www.smkkom.sch.id.

debian-server:/etc/bind#cp db.127 /var/cache/bind/db.192
debian-server:/etc/bind#nano /var/cache/bind/db.192

$TTL 604800
@ IN SOA smkkom.sch.id. root.smkkom.sch.id. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS smkkom.sch.id. ;ingat “titik”

1.10.168 IN PTR smkkom.sch.id. ;3 blok ip terakhir, dan dibalik
1.2.4. Menambah dns-name-server

Tambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. Agar dapat diakses melalui computer localhost.

debian-server:/etc/bind#nano /etc/resolv.conf
search smkkom.sch.id
nameserver 192.168.10.1

Terakhir, restart daemon dari bind9.

debian-server:/etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart

Bagi pemula awal, pada bagian ini sering sekali terjadi failed. Hal ini terjadi, karena Anda melakukan kesalahan pada
satu file, yaitu file named.conf. Periksa kembali script yang anda buat, dan sesuaikan seperti konfigurasi diatas.

1.3. Pengujian

Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari computer Localhost ataupun
dari computer client.

debian-server:/etc/bind# nslookup 192.168.10.1
Server : 192.168.10.1
Address : 192.168.10.1#53
1.10.168.192.in-addr.arpa name = smkkomputer.sch.id.

debian-server:/etc/bind# nslookup smkkomputer.sch.id
Server : 192.168.10.1
Address : 192.168.10.1#53
Name : smkkomputer.sch.id

Jika muncul pesan seperti ini,
Server : 192.168.10.1
Address : 192.168.10.1#53
** server can't find debian.edu.smkkomputer.sch.id: SERVFAIL

Berarti masih terdapat script yang salah, periksa dimana file yang salah tersebut. Jika pesan error itu muncul ketika
nslookup DNS, berarti kesalahan terletak antara file db.smk atau named.conf. Namun jika muncul ketika di
nslookup IP, berarti kesalahan di file db.192 atau named.conf.
Atau anda bisa menggunakan perintah dig untuk pengujian dari server localhost.

debian-server:/etc/bind# dig smkkom.sch.id

File bisa didownload dibawah ini :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sering Dikunjungi